Wednesday, September 18, 2019

Pintar Pelajaran Sumber Dan Fungsi Lemak Bagi Tubuh, Kegunaan, Kimia

Sumber dan Fungsi Lemak Bagi Tubuh, Kegunaan, Kimia - Ada tiga bentuk utama lemak yang ditemukan dalam diet insan dan binatang mamalia, yaitu lemak jenis: (1) trigliserida, (2) fosfolipid, dan (3) kolesterol. Trigliserida merupakan jenis yang paling banyak (95–98%) terdapat dalam makanan, sedangkan kolesterol dan fosfolipid terdapat dalam jumlah sedikit, dan merupakan komponen utama dinding sel. Umumnya lemak dan minyak yang terdapat di alam merupakan trigliserida campuran, artinya ketiga penggalan asam lemaknya sanggup berbeda.

Beberapa sumber lemak sanggup dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Beberapa Sumber Lemak (Lipid) dalam Makanan

Bahan Makanan
Kadar (%)
Kolesterol
Lemak Jenuh
Lemak Tak Jenuh
Susu
0,32
50
34
Telur
4,2
33
41
Daging
0,35
37
56
Ayam
0,64
20
90
Terigu
0
sedikit
90
Jagung
0
14
86
Alpukat
0
18
59
Kacang tanah
0
15
82
Kelapa
0
76
8

Komposisi asam-asam lemak yang terkandung dalam beberapa materi masakan yaitu sebagai berikut.

Tabel 2. Jenis Asam-Asam Lemak yang Terkandung dalam Makanan

Lemak /
Minyak
Komposisi Rata Rata (%)
Laurat
Miristat
Palmitat
Stearat
Palmitoleat
Oleat
Linoleat
Linolenat
Mentega
2,5
11,1
29,0
9,2
4,6
26,7
3,6
-
Hati ikan
-
5,8
8,4
0,6
20,0
29,1
29,1
-
Ikan paus
0,2
9,3
15,6
2,8
14,4
35,2
-
-
Kelapa
45,4
18,0
10,5
2,3
0,4
7,5
-
-
Jagung
-
1,4
10,2
3,0
1,5
49,6
34,3
-
Biji kapas
-
1,4
23,4
1,1
2,0
22,9
47,8
-
Biji rami
-
-
6,3
2,5
-
19,0
24,1
-
Zaitun
-
-
6,9
2,3
-
84,4
4,6
-
Kacang tanah
-
-
8,3
3,1
-
56,0
26,0
-
Kedelai
0,2
0,1
9,8
2,4
0,4
28,9
50,7
6,5

Trigliserida merupakan bentuk lemak yang paling efisien sebagai cadangan energi untuk proses-proses atau acara yang memerlukan energi dalam tubuh. Energi hasil metabolisme lemak dua kali lebih besar daripada metabolisme karbohidrat atau protein dengan dosis yang sama. Energi hasil metabolisme karbohidrat dan protein secara berurutan sekitar 9 kkal g–1 dan 4 kkal g–1.

Trigliserida banyak ditemukan dalam sel-sel lemak. Sekitar 99% dari volume sel lemak mengandung trigliserida. Beberapa trigliserida juga terdapat dalam bentuk butir-butir lipid di dalam jaringan yang bukan lemak (nonadiposa), menyerupai hati dan otot. Selain sebagai sumber energi, trigliserida sanggup diubah menjadi kolesterol, fosfolipid, dan bentuk lipid lainnya kalau tubuh memerlukan jenis lipid tertentu.

Lemak di bawah kulit berfungsi sebagai insulator panas maupun masbodoh supaya suhu tubuh tetap optimum.

Di samping berperan sebagai jaringan lemak, trigliserida juga mempunyai fungsi fisik, yaitu sebagai alas tulang-tulang dan organ-organ vital, guna melindungi organ vital dari guncangan atau getaran. Jantung, ginjal, epididimus, dan kelenjar air susu terbungkus oleh lapisan jaringan lemak.

Untuk memenuhi kebutuhan lemak supaya kondisi kesehatan optimum diharapkan trigliserida yang mengandung asam-asam lemak esensial. Asam lemak esensial yaitu asam-asam lemak tidak jenuh yang tidak sanggup disintesis oleh tubuh sehingga harus dikonsumsi dari makanan.

Asam lemak esensial ditandai dengan ikatan rangkap berada pada posisi C–7 terakhir dalam rantai asam lemak ke arah ujung gugus metil (terutama C–6 dan C–7), contohnya asam lemak linoleat. Defisiensi (kekurangan) asam lemak esensial ditandai dengan adanya kulit memerah, terutama pada pipi dan kawasan tubuh yang lecet jawaban benturan.

Diperkirakan orang sampaumur memerlukan minimal 2% dari nilai kalorinya dalam bentuk asam lemak esensial. Kebutuhan asam lemak esensial diperoleh dari pertolongan asam arakidonat untuk pembentukan prostaglandin. Prostaglandin yaitu zat serupa hormon yang mempunyai efek-efek biologis dengan banyak sekali fungsi.

Ketidakseimbangan kadar prostaglandin dalam tubuh sanggup mengakibatkan rasa mual, diare, peradangan, nyeri, demam, asma, tekanan darah tinggi, ketidakteraturan menstruasi, mengantuk, bahkan penggumpalan darah. Pertama kali diketahui bahwa prostaglandin disintesis di dalam kelenjar prostat, tetapi kini diketahui sanggup disintesis di paru-paru, hati, uterus, dan organ lainnya.

Prostaglandin merupakan asam karboksilat dengan jumlah atom karbon 20 dan mengandung cincin siklopentana. Senyawa ini dibiosintesis dari asam lemak tak jenuh dengan jumlah atom karbon 20, menyerupai asam arakidonat. Hal ini yang menjadi alasan mengapa asam-asam lemak tidak jenuh diharapkan oleh tubuh guna menjaga kesehatan optimum. Terdapat beberapa macam prostaglandin yang sudah diketahui, tetapi yang umum dan banyak ditemukan ada empat macam, yaitu PGE1, PGF, PGE2, PGF, seperti ditunjukkan pada biosintesis berikut.
 yang ditemukan dalam diet insan dan binatang mamalia Pintar Pelajaran Sumber dan Fungsi Lemak Bagi Tubuh, Kegunaan, Kimia
Gambar 1. Biosintesis prostaglandin.
Keterangan :

PGE : prostaglandin
E : alkohol-keton
F : diol dan
Indeks, menyatakan jumlah ikatan rangkap

Aspirin (obat sakit kepala) sanggup menghambat pembentukan prostaglandin melalui reaksi asetilasi sehingga dampak kelebihan prostaglandin (sakit kepala) sanggup dinetralisir.

Lemak berperan sebagai pelarut vitamin-vitamin, menyerupai A, D, E, dan K untuk disirkulasikan ke penggalan tubuh yang membutuhkan. Lemak yang terdapat di penggalan bawah kulit berfungsi untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin. Pada dinding pembuluh darah (arteri) terdapat suatu lapisan dari materi organik yang terdiri atas lemak dan kolesterol. Kolesterol merupakan jenis lemak yang terdapat dalam semua hewan.Tubuh kita berupaya mensintesis kolesterol melalui konsumsi makanan, menyerupai mentega, telur, dan daging merah yang kaya kolesterol.

Lemak dan kolesterol yang berlebihan sanggup mengakibatkan penyempitan pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah. Akibatnya, tekanan darah meningkat dan berpotensi terjadinya serangan jantung. Para praktisi kesehatan menganjurkan untuk mengonsumsi masakan yang mengandung kadar kolesterol dan lemak jenuh rendah. Hal ini disebabkan masakan yang mengandung lemak jenuh tinggi akan meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa masakan yang banyak mengandung kadar lemak tidak jenuh tinggi sanggup mengurangi serangan jantung. Jadi, untuk menjaga kesehatan, kita perlu mengurangi konsumsi masakan berlemak jenuh kadar tinggi, dan diganti dengan konsumsi lemak nabati, yang banyak mengandung lemak tidak jenuh. Kadar lemak jenuh dan tidak jenuh dalam jenis minyak dan mentega ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 3. Kadar Lemak Jenuh dan Tak Jenuh di Dalam Beberapa Sumber Makanan

Sumber
Kadar Lemak (%)
Jenuh
Tak Jenuh
Minyak


Sawit
50
50
Kelapa
94
6
Kacang
19
81
Jagung
16
84
Lemak


Mentega
45
29
Margarin
35
40

1. Lemak Olestra

Setiap jenis vitamin mempunyai struktur kimia yang khas. Struktur khas ini memilih kelarutannya di dalam setiap penggalan tubuh manusia. Misalnya, vitamin B dan C larut dalam air. Adapun vitamin A, D, E, dan K larut dalam pelarut nonpolar dan jaringan lemak tubuh (yang juga bersifat nonpolar). Vitamin-vitamin tersebut disimpan sebagai cadangan vitamin, yang dipakai ketika seseorang mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin dalam jangka waktu lama.

Olestra, suatu produk yang dihasilkan dari penggabungan molekul gula dengan asam lemak. Olestra stabil pada suhu tinggi sehingga banyak dipakai sebagai pengganti minyak sayur dalam pembuatan keripik kentang dan masakan sejenisnya. Olestra memasuki sistem pencernaan tanpa melalui proses metabolisme sehingga tidak ada kalori dari materi ini yang diambil.

Efek samping dari mengkonsumsi produk ini secara terus menerus berkaitan dengan persoalan gizi, lantaran olestra merupakan sejenis molekul lemak yang besar, menyerap vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K). Selain itu, olestra juga menyerap nutrien, menyerupai karoten, yang ikut terbawa ketika diekresikan keluar tubuh. (Sumber: Chemistry: The Central Science, 2000)

2. Keunggulan Minyak Kelapa Sawit

Minyak kelapa sawit mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh dalam kadar yang seimbang. Minyak ini mengandung 44% asam palmitat dengan 16 atom karbon. Keadaan ini lebih baik untuk kesehatan kalau dibandingkan dengan asam lemak berantai pendek.

Minyak sawit tidak mengandung kolesterol dan banyak mengandung asam lemak tidak jenuh, sekitar 40% kalau dibandingkan minyak-minyak yang lain. Asam lemak tidak jenuh ini membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Oleh lantaran itu, minyak sawit cukup kondusif bagi kesehatan.

Minyak sawit juga mengandung β–karoten yang merupakan sumber penting bagi pembentukan vitamin A, dan juga mengandung vitamin E. β–karoten dan vitamin E berperan penting dalam upaya mencegah penyakit kanker.

Minyak sawit tidak gampang menjadi tengik. Oleh lantaran itu, masakan yang digoreng dengan minyak kelapa sawit lebih tahan lama. Minyak sawit sanggup membantu mencegah pembekuan darah. Hal ini disebabkan minyak sawit sanggup menjaga kondisi hormon tromboksin dan prostalisin dalam darah. Jadi, minyak sawit sanggup menjaga pengendapan kolesterol pada dinding pembuluh darah.

Anda kini sudah mengetahui Fungsi Lemak. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Praktis dan Aktif Belajar Kimia 3 : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 298.

No comments:

Post a Comment