Friday, October 18, 2019

Pintar Pelajaran Pengertian Antibiotik Dan Antibakteri, Sejarah, Penggunaan, Klasifikasi, Jenis-Jenis, Macam-Macam, Golongan, Fungsi, Contoh, Nama

Pengertian Antibiotik dan Antibakteri, Sejarah, Penggunaan, Klasifikasi, Jenis-jenis, Macam-macam, Golongan, Fungsi, Contoh, Nama - Antibakteri atau antibiotik yakni senyawa yang sanggup menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri. Saat ini, meningkatnya pengetahuan mengenai distributor penyebab aneka macam macam infeksi telah menciptakan antibiotik mencakup sejumlah besar senyawa antimikroba, termasuk antifungi dan senyawa lainnya.

Istilah antibiotik pertama kali dikenalkan pada tahun 1942 oleh Selman Waksman dan rekan penelitinya di sebuah jurnal untuk mendeskripsikan aneka macam macam substansi yang diproduksi oleh mikroorganisme, dimana substansi ini mempunyai sifat antagonistik (melawan atau menghambat) pertumbuhan organisme lainnya pada kondisi pengenceran yang tinggi. Definisi ini juga ditujukan untuk substansi yang yang bisa membunuh bakteri, meskipun substansi ini bukan berasal dari mikroorganisme (contohnya asam gastrik (diproduksi oleh sel di lambung)) dan hidrogen peroksida (produk samping metabolism oksidatif)). Selain itu, substansi ini juga termasuk antibakteri sintetik (buatan) ibarat sulfonamida. Kebanyakan komponen antibakteri merupakan molekul berukuran relatif kecil dengan berat molekul kurang dari 2.000 unit massa atom.

Saat ini, kebanyakan antibakteri merupakan hasil dari semisintetik yang merupakan modifikasi dari aneka macam macam komponen alami. Hal ini terjadi berkat adanya kemajuan yang pesat di bidang kimia pengobatan. Contohnya yakni antibakteri beta-lactam yang terdiri dari penisilin (diproduksi oleh fungi dari genus Penicillium), sepalosporin, dan karpabenem. Komponen antibakteri yang masih diisolasi dari makhluk hidup antara lain aminoglikosida, sedangkan yang hanya sanggup dihasilkan dari sintesis kimiawi yakni sulfonamida, kuinolona, dan oxazolidinona.

Berdasarkan uraian di atas, maka sanggup diketahui bahwa kebanyakan komponen antibakteri sanggup dikelompokkan / diklasifikasikan berbasis asal-usul kimia / biosintetik-nya sehingga terdiri dari asli/natural, semisintetik, dan sintetik.

Selain itu, ada beberapa sistem pembagian terstruktur mengenai lainnya yang mengelompokkan antibakteri menurut kegiatan biologinya. Pada sistem pembagian terstruktur mengenai ini, antibakteri dibagi menjadi dua grup besar menurut imbas biologinya terhadap mikroorganisme. Agen bakterisidal / bakteriosidal, yaitu senyawa yang bisa membunuh basil dan distributor bakteriostatik, yaitu senyawa yang menghambat pertumbuhan bakteri.

1.1. Sejarah Antibakteri / Antibiotik

Sebelum kala ke-20, penanganan terhadap duduk perkara infeksi utamanya berbasis sistem pengobatan tradisional atau alternatif. Pengobatan memakai bahan-bahan yang mempunyai sifat antibakteri sebetulnya telah ada semenjak lebih dari 2.000 tahun silam. Beberapa peradaban kuno, ibarat mesir dan Yunani kuno telah memakai mold (salah satu jenis fungi) dan tumbuhan untuk diekstrak kemudian dipakai untuk mengobati infeksi. 

Akhir-akhir ini, penelitian dilakukan oleh ilmuwan di laboratorium antibiosis dengan memanfaatkan mikroorganisme, telah berhasil menemukan antibakteri alami yang dihasilkan oleh mikroorganisme tersebut. Louis Pasteur telah menyampaikan bahwa kalau kita bisa ikut terlibat (mengamati dan memodifikasinya untuk kepentingan tertentu) pada sifat-sifat antagonis yang terjadi di antara bakteri, maka hal ini akan memunculkan impian terbesar kita untuk pengobatan. Istilah antibiosis yang berarti “melawan kehidupan” diperkenalkan secara luas oleh bakteriolog perancis, Jean Paul Vuillemin, untuk menggambarkan fenomena yang ditunjukkan oleh obat antibakteri paling awal. Namun, sebetulnya istilah antibiosis, pertama kali diperkenalkan oleh Louis Pasteur dan Robert Koch, untuk menggambarkan kemampuan airbone bacillus dalam menghambat Bacillus anthracis. Pada perkembangannya, obat ini diberi nama kembali menjadi antibiotik oleh Selman Waksman, hebat mikrobiologi dari Amerika Serikat, pada tahun 1942. 

Pada tahun 1875, John Tyndall untuk pertama kalinya berhasil mendeskripsikan kegiatan antagonistik dengan memakai fungi untuk melawan bakteri. Lalu, kemoterapi memakai antibiotik sintetik sebagai ilmu pengetahuan dan pengembangan antibakteri dimulai pada tamat tahun 1880-an oleh Paul Ehrlich di Jerman. Ehrlich memakai penanda dengan tujuan untuk memberi warna pada sel manusia, hewan, dan basil sehingga sanggup dibedakan diantara ketiganya, sementara itu peneliti lainnya belum pernah melaksanakan hal ini. Dari penelitian ini, ia mengetahui bahwa tidak semua antibakteri bekerja secara spesifik. Selanjutnya, ia mengusulkan gagasan bahwa ada kemungkinan untuk menciptakan materi kimia yang bertindak sebagai obat selektif yang akan mengikat dan membunuh basil tanpa merusak sel inangnya (misalnya sel manusia). Setelah menyeleksi ratusan obat, ia hasilnya menemukan antibakteri sintetik yang disebut Salvarsan (saat ini biasa disebut arsphenamina).
 Antibakteri atau antibiotik yakni senyawa yang sanggup menghambat pertumbuhan atau membunu Pintar Pelajaran Pengertian Antibiotik dan Antibakteri, Sejarah, Penggunaan, Klasifikasi, Jenis-jenis, Macam-macam, Golongan, Fungsi, Contoh, Nama
Gambar 1. Struktur Kimia Penisilin. [1]
Pada tahun 1895, Vincenzo Tiberio, hebat fisika dari University of Naples, menemukan sejenis mold, yaitu penisilium yang mempunyai kemampuan antibakteri yang sangat baik. Setelah senyawa ini diketahui efektif, maka para peneliti lain berlomba-lomba untuk melaksanakan penelitian pada jalur yang sama. Namun semuanya gagal, hingga hasilnya pada tahun 1928, Alexander Fleming berhasil melaksanakan pengujian antibiosis melawan basil dengan memakai fungsi dari genus Penisillium. Fleming menyatakan bahwa imbas antibiosis tersebut dimediasi oleh senyawa antibakteri yang diberi nama penisilin, dan sifat antibakteri ini sanggup dipakai untuk kemoterapi. Meskipun pada awalnya Fleming berhasil mengkarakterisasi sifat-sifat penisilin, namun ia tidak melanjutkan penelitiannya untuk pengembangan yang lebih lanjut.

Sulfonamida dan antibakteri pertama yang tersedia secara komersial yaitu Prontosil, dikembangkan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Gerhard Domagk pada tahun 1932 di laboratorium Bayer, IG Farben conglomerate, di Jerman. Domagk mendapatkan hadiah Nobel pada tahun 1939 di bidang pengobatan. Prontosil mempunyai imbas antibiosis terhadap basil coccus gram positif, namun tidak mempunyai imbas terhadap enterobacteria (gram negatif).    

Keberhasilan di atas telah mendorong para peneliti lain untuk berlomba-lomba melaksanakan inovasi selanjutnya. Penemuan dan pengembangan sulfonamide telah membuka adanya era antibakteri. Pada tahun 1939, bertepatan dengan dimulainya perang dunia ke 2, Rene Dubos melaporkan hasil temuannya perihal antibiotik pertama yang diperoleh secara alami, yaitu gramicin dari Bacillus brevis. Antibiotik ini merupakan antibiotik yang pertama kali diproduksi secara luas dan komersial, dan sangat efektif untuk mengobati luka dan borok selama perang dunia II. Namun, temuan ini tidak dibagikan kepada kedua kubu yang berperang yaitu kubu axis (poros yaitu jerman dan italia) dan sekutu. Penelitian lainnya dilakukan oleh Florey dan Chain yang berhasil memurnikan penisilin pertama yaitu penicillin G procaine. Namun, antibiotik ini hanya terbatas untuk pihak sekutu saja. Penggunaan antibiotik ini gres meluas sesudah tahun 1945.

Struktur kimia penisilin berhasil diketahui oleh Dorothy Crowfoot Hodgkin pada tahun 1945. Penisilin yang dimurnikan diketahui sangat ampuh untuk sebagai antibakteri, selain itu penisilin juga mempunyai imbas toksisitas yang rendah pada manusia. Kelebihan penisilin lainnya yakni tidak dihambat oleh konstituen biologis ibarat nanah. Nanah sanggup menghambat antibiotik lainnya ibarat sulfinamida sintetik.

Penemuan antibiotik yang sangat efektif ini belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga semakin mendorong para peneliti lainnya untuk mencari antibiotik lain yang mempunyai kemampuan dan keamanan yang setara. 

Berkat inovasi dan pengembangan penisilin sebagai obat teraupetik, maka Ernst Chain, Howard Florey, dan Alexander Fleming mengembangkan Nobel di Bidang Pengobatan pada tahun 1945. Florey menyebut Dubos sebagai perintis yang melaksanakan pendekatan sistematis untuk menemukan senyawa antibakteri sehingga penelitian Florey berbuah kesuksesan yang luar biasa dengan ditemukannya penicillin G procaine.

1.2. Asal Kata Antibakteri dan Antibakteri

Istilah antibakteri berasal atau diturunkan dari bahasa Yunani yaitu ἀντί (anti), " yang berarti “melawan” dan βακτήριον (baktērion) kata sempit dari βακτηρία (baktēria), yang berarti tongkat, alasannya basil pertama kali ditemukan dalam bentuk ibarat batang. Tongkat bentuknya batang kan??? Kalau lingkaran niscaya bukan tongkat, itu bola. Hehehehe.

Istilah antibiotik berasal atau ditutunkan dari bahasa Yunani yaitu anti dan βιωτικός (biōtikos), yang berarti benang kehidupan, terus hidup” yang diturunkan dari βίωσις (biōsis), "jalan hidup", dan βίος (bios), yang berarti “hidup”

1.3. Penggolangan atau Klasifikasi Antibiotik

Secara umum, antibiotik diklasifikasikan menurut prosedur aksinya, struktur kimia, dan spektrum aktivitasnya. Kebanyakan antibiotik mentarget fungsi basil atau proses pertumbuhannya. 

1.3.1. Klasifikasi Antibiotik Berdasarkan Mekanisme Aksi
  1. Antibiotik yang mentarget dinding sel basil yakni penisilin dan sefalosporin.
  2. Antibiotik yang mentarget membran sel yakni polimiksin.
  3. Antibiotik yang mengganggu kinerja enzim penting basil yakni rifamisin, lipiarmisin, kuinolon, dan sulfonamida. Biasanya antibiotik ini yang bersifat bakteriosidal.
  4. Antibiotik yang mentarget sintesis protein yakni makrolid, tetrasiklin dan linkosamida. Biasanya antibiotik ini yang bersifat bakteriostatik (menghambat reproduksi bakteri) kecuali untuk aminoglikoserida.
1.3.2. Klasifikasi Antibiotik Berdasarkan Spesifisitas Target
  1. Spektrum sempit, yakni antibiotik mentarget jenis basil secara spesifik contohnya gram negatif atau positif 
  2. Spektrum luas, yakni antibiotik mentarget beberapa jenis bakteri.
Selanjutnya, sesudah hampir selama 40 tahun tidak ada pembagian terstruktur mengenai antibiotik, maka kini muncul pembagian terstruktur mengenai antibiotik menurut penggunaan secara klinis.

1.3.2. Klasifikasi Antibiotik Berdasarkan berdasarkan Penggunaan Secara Klinis.
  1. lipopeptida siklik (contohnya daptomisin), 
  2. glisiklisilina (contohnya tigesiklina), 
  3. oxazolidinona (contohnya linezolid) dan,
  4. lipiarmisin (contohnya fidaxomisin)
Bacalah artikel selanjutnya perihal penggolongan antibiotik LENGKAP.

Anda kini sudah mengetahui Antibiotik dan Antibakteri. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

No comments:

Post a Comment