Thursday, October 17, 2019

Pintar Pelajaran Sifat-Sifat Sistem Koloid, Pengaruh Tyndall Dan Gerak Brown, Contoh, Praktikum, Kimia

Sifat-sifat Koloid, Efek Tyndall dan Gerak Brown, Contoh, Praktikum, Kimia - Selain insiden penghamburan cahaya matahari yang menembus awan di pagi atau sore hari, tumpuan lain yang mengatakan sifat koloid ialah sorot lampu kendaraan beroda empat yang terjadi di tempat berkabut. Coba, amatilah apa yang terjadi. Ternyata sama dengan pada ketika sinar matahari menembus awan, yaitu terjadi penghamburan cahaya oleh partikel-partikel, sehingga tampak lintasan berkas sinar tersebut. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan salah satu sifat optik dari koloid atau yang dikenal dengan Efek Tyndall. Berikut sifat-sifat yang dimiliki oleh koloid.


Sistem koloid biasanya keruh, tetapi ada beberapa yang tampak bening ibarat larutan. Bagaimana cara membedakan larutan sejati dengan koloid? Pada percobaan sebelumnya (Baca : Koloid), bergotong-royong kalian telah melaksanakan percobaan wacana Efek Tyndall. Dari hasil percobaan tersebut, ternyata ada larutan yang meneruskan cahaya dan ada larutan yang menghamburkan cahaya. Meskipun tidak tampak dengan mata maupun mikroskop biasa, partikel-partikel koloid sanggup dipengaruhi oleh cahaya tampak sehingga terjadi penghamburan cahaya. Hal ini disebabkan oleh ukuran partikelnya yang cocok untuk menyebabkan cahaya tersebar dengan sudut-sudut yang besar. Jadi, Efek Tyndall ialah insiden penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid sehingga tampak lintasan berkas sinar tersebut. Peristiwa penghamburan ini terjadi lantaran partikel-partikel koloid mempunyai ukuran yang cocok untuk ditembus oleh cahaya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengamati imbas Tyndall ini, antara lain: [1]
  1. Sorot lampu kendaraan beroda empat pada malam yang berkabut.
  2. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap atau berdebu.
  3. Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut.

Apa yang kalian lihat ketika cahaya dilewatkan pada sistem koloid? Ternyata partikel koloid sanggup menghamburkan cahaya. Jika diamati dengan mikroskop optik, terlihat bahwa partikel koloid selalu bergerak ke segala arah lantaran partikel tersebut bebas dalam mediumnya. Gerakannya selalu lurus dan akan patah kalau bertabrakan dengan partikel lain. Gerak zig-zag partikel koloid ini disebut Gerak Brown. Nama Brown diambil dari nama Robert Brown, botaniawan asal Skotlandia yang mengamati gerakan partikel tepung sari dalam air di bawah mikroskop. Energi yang menyebabkan terjadinya gerak Brown ialah energi kinetik yang dihasilkan oleh partikel koloid yang terdispersi dalam medium pendispersi yang senantiasa bergerak bebas. Gerakan bebas partikel koloid terdispersi ini, menyebabkan terjadinya tumbukan yang tidak seimbang dengan partikel-partikel pendispersi yang lebih besar, sehingga terjadilah Gerak Brown.
 Selain insiden penghamburan cahaya matahari yang menembus awan di pagi atau sore hari Pintar Pelajaran Sifat-sifat Sistem Koloid, Efek Tyndall dan Gerak Brown, Contoh, Praktikum, Kimia
Gambar 1. Gambar denah gerak Brown di bawah mikroskop ultra.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, partikel-partikel koloid bisa menghamburkan cahaya lantaran adanya Gerak Brown. Seperti pada aliran arus listrik, dimana elektron-elektron selalu bergerak, partikel-partikel koloid juga bergerak. Apakah gerakan tersebut juga sanggup menciptakan koloid bermuatan listrik? Untuk mengetahui jawabannya, simaklah uraian berikut.


4. Kestabilan Koloid

5. Praktikum Mengidentifikasi Sifat-sifat Koloid

A. Dasar Teori

Sistem koloid sanggup menghamburkan cahaya kalau ada sinar yang dilewatkan. Sinar tersebut dihamburkan oleh partikel-partikel yang ada dalam koloid tersebut. Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid ini disebut imbas Tyndall koloid.

Selain Efek Tyndall, koloid juga mempunyai sifat sanggup bermuatan, teremulsi, dan terkoagulasi. Bagaimana cara memilih muatan koloid? Bagaimana koloid sanggup teremulsi ataupun terkoagulasi? Dengan melaksanakan percobaan ini kalian sanggup menemukan jawabannya. (Syukri, 1999, Film. 456)

B. Tujuan Percobaan

Mengetahui sifat-sifat koloid berupa muatan listrik (elektroforesis), emulsi don koagulasi.

C. Alat dan Bahan Percobaan

Alat :
  • 2 buah tabung reaksi
  • Gelas ukur 10 mL
  • Gelas beker 50 mL
  • Rangkaian alat elektroforesis
  • Pengaduk
Bahan :
  • Air
  • H2SO4
  • Minyak
  • Larutan sabun
  • Sol Fe(OH)3
  • Sol As2S3
D. Langkah Percobaan

1. Elektroforesis

a. Buatlah rangkaian alat elektroforesis ibarat pada gambar di samping.
b. Masukkan sol Fe(OH)3 ke dalam pipa U.
c. Celupkan kedua ujung elektroda ke dalam pipa.
d. Nyalakan arus listrik yang terhubung pada elektroda.
e. Amatilah arah pergerakan koloid.
f. Ulangi langkah di atas untuk sol As2S3.
 Selain insiden penghamburan cahaya matahari yang menembus awan di pagi atau sore hari Pintar Pelajaran Sifat-sifat Sistem Koloid, Efek Tyndall dan Gerak Brown, Contoh, Praktikum, Kimia

2. Kestabilan koloid (emulsi)

a. Masukkan ke dalam dua buah tabung reaksi I dan II, masing-masing 2 mL air dan 2 mL minyak.
b. Kocoklah kedua tabung tersebut, kemudian amati. Kemudian diamkan selama 5 menit. Perhatikan perubahan pada adonan tersebut?
c. Masukkan 2 mL larutan sabun dalam tabung reaksi I. Kocok larutan tersebut dan amati perubahannya. Kemudian, diamkan selama 5 menit, kemudian bandingkan kesudahannya dengan tabung reaksi II.

3. Koagulasi

a. Masukkan ke dalam dua buah gelas beker 50 mL masing-masing 3 mL sol Fe(OH)3.
b. Tambahkan 5 mL H2SO4 pada gelas beker I, kemudian aduk sampai merata. Diamkan beberapa saat, kemudian amati perubahan yang terjadi.
c. Tambahkan 3 mL sol As2S3 pada gelas beker II, aduk sampai merata. Amati perubahan yang terjadi.

WARNING ! :

H2SO4 adalah asam kuat. Ketika menambahkan H2SO4 jangan eksklusif dimasukkan ke dalam bahan, tetapi tuangkan melalui dinding tabung (untuk menghindari reaksi yang tidak diinginkan).

E. Hasil Percobaan

Isilah tabel di bawah ini menurut hasil pengamatan kalian.

Percobaan
Keterangan
Elektroforesis
- Sol Fe(OH)3
- Sol As2S3

……………………………………..
……………………………………..
Kestabilan koloid
- Air + minyak
- Air + minyak + sabun

……………………………………..
……………………………………..
Koagulasi
- Sol Fe(OH)3 + H2SO4
- Sol Fe(OH)3 + sol As2S3

……………………………………..
……………………………………..

F. Pembahasan

Untuk memperjelas percobaan ini, jawablah empat pertanyaan berikut.
  1. Bagaimana arah pergerakan sol Fe(OH)3 dan As2S3 dalam sel elektroforesis?
  2. Bagaimana kestabilan koloid yang terbentuk dari adonan air dan minyak?
  3. Bagaimana koagulasi sanggup terjadi?
G. Kesimpulan

Apa kesimpulan dari percobaan ini? Diskusikan dengan kelompok kalian dan tuliskan dalam laporan kegiatan, kemudian presentasikan kesudahannya di depan kelas.

Anda kini sudah mengetahui Sifat-sifat Koloid. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Premono, S. A. Wardani, dan N. Hidayati. 2009. Kimia : SMA/ MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.

Referensi Lainnya :

[1] Utami, B. A. Nugroho C. Saputro, L. Mahardiani, S. Yamtinah, dan B. Mulyani. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 274.

No comments:

Post a Comment